Siapkah kita untuk berubah & merubah?

Kepada para pembaca,sahabat dan kawan-kawan semua yang berbahagia,.....izinkan saya menyampaikan sekilas tentang Dinar dikaitkan kondisi ekonomi saat ini yang selalu menjadi pembicaraan hangat di berbagai media masa dan televisi dimanapun kita berada bahkan termasuk di perusahaan tempat kami bekerja (Medco Methanol Bunyu) telah menjadi keputusan untuk melakukan PHK masal seluruh karyawan yang insya Allah mulai pada akhir April 2009

Tidak hanya perusahaan raksasa asing yang menjadi bangkrut, tetapi juga perusahaan besar di dalam negeri terus merugi dan akhirnya banyak yang menempuh jalan pintas dengan melakukan PHK karyawannya
Inflasi terus berlanjut seolah-olah tidak terkendali dan berdampak sangat buruk hampir pada semua sektor ekonomi tidak terkecuali,tetapi eronimya kita banyak yang tidak menyadari,..anda ingin tau,...?

Kalau kita lihat trend perubahan nilai Dinar terhadap Rupiah dalam 10 th terakhir sungguh sangat mencengangkan kita semua dibandingkan dengan realita pertumbuhan BANK manapun di Indonesia,bahkan di Dunia sekalipun sepertnya tidak percaya..?
Bayangkan saja kalau th 2000 saya memiliki tabungan Rp 400 juta masih dapat emas 5,3 kg,tetapi kalau uang tersebut saya simpan di BANK dan sekarang dibelikan emas,maka hanya akan dapat sekitar 1,7 kg saja masya Allah...apakah yang demikian juga masih belum merubah mindset kita,betapa buruknya ekonomi yang berbasis ribawi?

Dalam setahun belakangan pun juga masih menunjukkan pertumbuhan yang spektakuler dan menjanjikan dalam pengamanan investasi,namun demikian masih juga tidak mudah bagi kita untuk menyadarinya?...mengapa demikian? saya yakin dan percaya secara phsikologis kita ini telah terlahir dalam lingkungan ekonomi dengan tatanan system Kapitalis yang sudah hampir satu abad menggunakan BANK dan uang kertas sebagai alat transaksi telah menjadi porak poranda,sedangkan alat tukar perniagaan yang berbasis Emas & Dirham tealah teruji serta tetap berjaya berabad-abad yang nyaris punah sejak th 1925 bersamaan dengan runtuhnya Khalifah Islam di Turki,..tnamun demikian kita juga belum tentu mau berubah juga ya?

Kalau sebulan gimana ya mas..?
Sami mawon alias sama saja dan masih spektakuler,..bayangkan angka 6,54% adalah = pertumbuhan nilai tabungan dalam setahun di BANK,...lantas kita mau bagaimana?
Apakah masih juga menggunakan BANK sebagai penyelamatan aset ataukah menjadikan BANK menjadi sarana transaksi?
Dalam berbagai ulasan artikel para pakar, sektor riil adalah yg paling baik, tetapi resikonya juga cukup besar kalau tidak bisa mengelola secara profesional


Nah, kalau demikian apa solusi yang harus kita lakukan kedepan?
Dengan berbagai pertimbangan,analisa kasus dan referensi yang telah banyak diulas di Gerai Dinar oleh Pak Iqbal Muhaimin,saya sangat sependapat dan sepakat untuk melakukan beberapa langkah sbb :

• Jadikanlah Emas sebagai pengamanan investasi yg terbukti tidak tergerus oleh inflasi,karena memiliki nilai yang riil
• Karena sekarang sedang dalam proses pengenalan kembali Dinar dan Dirham ke tengah-tengah masyarakat yang telah lupa, tentu butuh energi dan kemauan kita semua sehingga secara bertahap insya Allah akan memberi arti kepada semua umat tanpa kecuali dan kembali pada ekonomi yang Syar'i
  
• Dalam teori ekonomi, uang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange), sebagai Penyimpan Nilai (Store of Value) dan sebagai Satuan Perhitungan/Timbangan (Unit of Account).maka Dinar dan Dirham akan memiliki setidaknya 2 (dua) fungsi tersebut dan yakinlah kaaalau kondisi telah memasyarakat,maka secara otomatis akan berfungsi ketiganya
• Usaha sektor riil seyogyanya kita coba dengan menjadikan Dinar sebagai basis investasi untuk jangka menengah dan panjang,sedangkan untuk jangka pendek tetap kita gunakan BANK dan uang kertas seperti biasa,...saya bermimpi suatu saat insya Allah akan menjadi kenyataan..amin
• Mohon maaf bagi para pembaca yang setia,karena saya adalah pendatang baru dan sedang mempelajari tentang Dinar & Dirham, kalau ada ungkapan,kata-kata dan penjelasan yg kurang berkenan mohon dikoreksi saja untuk kebaikan bersama,semoga Allah SWT beri kemudahan usaha kita secara adil dan lebih bermartabat bagi semua umat,..Allahu alam be sawab